Rabu, 14 April 2010

CIRI CIRI ISTRI YANG DI SAYANG ALLAH

ISTERI AGRESIF DISAYANG ALLAH.




Wanita solehah ialah wanita penghibur suami. Merekalah sebenarnya WANITA PENGHIBUR dan isteri yang paling pandai melayani suaminya, dengan mempersembahkan segala kemesraan, kemanjaan dan cinta yang sebenarnya. Sehingga hati suami selalu merindukannya dan tidak mau berpisah dengannya walaupun sekejap.



Namun bagaimana untuk menjadikannya kenyataan? Apa yang perlu dilakukan oleh isteri? Mudah saja! Satu daripadanya ialah dengan mengukir SENYUMAN.



GINCU yang paling indah bagi isteri ialah SENYUMANNYA yang MANIS menghiasi bibir.

Celak yang paling indah menghiasi sepasang matanya ialah pandangan yang MESRA dan LEMBUT.



PAKAIAN paling cantik yang dipakainya ialah KELEMBUTAN dan KEHALUSANNYA.

Dan WEWANGIAN paling harum yang dikenakanya ialah KEBERSIHANNYA.



Alangkah baiknya jika sang isteri menggunakan senyumannya yang manis, pandangan yang mesra dan lembut serta wajahnya yang berseri-seri terutama sekali ketika mengiringi kepergian suami tersayang ke muka pintu, apabila suami hendak keluar rumah dan apabila menyambut kepulangannya.



Rasulullah SAW pernah memberitahu Sayidina Umar .R.A yakni tentang HARTA yang PALING BAIK di dunia ini ialah ISTERI yang SHOLEHAH dan satu daripada CIRI isteri yang solehah kata Rasulullah SAW ialah yang MENGGEMBIRAKAN suaminya apabila suami MELIHAT ke arahnya.



Apabila suamihanya memandang wajah isterinya yang menghantar dan menyambutnya di muka pintu dengan senyuman manis, wajah yang dihiasi cantik untuk suaminya (tidak comot), rasa lapang hati dan gembira tidak terkata. Hilang segala rasa letih, lapar, dahaga dan tekanan perasaan. Semuanya hilang disebabkan mujarabnya SENYUMAN isteri yang diiringi KATA-KATA yang LEMBUT dan MANJA menusuk kalbu. Ini yang menyebabkan hati suami tertawan dan segera pulang ke rumah, bukan karena takut isteri yang ‘Queen Control’ sehingga suami akan pergi kerja pun harus membawa jam beker sebab takut terlewat pulang kena marah dengan isteri. Isteri begini tak masuk booklah..!



Coba kita bayangkan ketika hendak menaiki dan turun dan kapal terbang. Ada beberapa pramugari yang ditugaskan untuk menyambut kita di muka pintu, dengan senyuman yang manis mengucapkan selamat datang, selamat pagi, terima kasih dan sebagainya. Kita berasa sungguh BAHAGIA apabila disambut dan dilayan sedemikian rupa. Apatah insan yang bergelar suami yang mendapat layanan yang paling istimewa dari isterinya yang tercinta. Hati suami akan gembira tidak terperi.



Mari kita betapa pentingnya untuk isteri mengiringi kepergian suami ke muka pintu apabila suami hendak keluar rumah dan menyambut kepulangannya dengan senyuman:



1) Sebagai SEMANGAT dan MOTIVASI kepada suami yang keluar mencari nafkah dan berasa letih apabila selesai bekerja. Kajian mengatakan : “suami yang mendapat belaian dan perhatian daripada isterinya akan cemerlang di tempat kerjanya dan di tengah masyarakat.”



2) MERAPATKAN hubungan antara suami isteri dan menerbitkan rasa RINDU ingin segera bertemu.



3) Suami merasakan dirinya DIHARGAI dan DISAYANGI.



4) Timbul perasaan SALING MEMPERCAYAIi anatara satu sama lain.



5) Turunnya RAHAMAT dan KEBERKAHAN dari Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap isterinya dan isterinya membalas pandang (dengan penuh rasa cinta-kasih) maka Allah SWT menatap mereka dengan pandangan kasih mesra. Jika suami membelai tangan isterinya maka dosa mereka jatuh berguguran di celahan jari-jari tangan mereka”. (Riwayat Maisarah bin Ali daripada Abu Said Al-Khudri)



6) Senyuman adalah rahsia AWET MUDA. Kajian mengatakan apabila seseorang itu senyum, dia menggunakan 14 otot di mukanya dan ini adalah rahasia awet muda. Manakala apabila seseorang itu bermasam muka, dia telah menggunakan 72 otot di mukanya dan ini adalah penyebab ‘cepat’ tua.



7) Senyuman mendapat pahala SEDEKAH, ditambah dengan pahala melayani suami yang besar ganjarannya di sisi Allah SWT.



Rasulullah SAW bersabda: “Siapa-siapa wanita yang menunggu suami pulang lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya, menyediakan makanannya, merenung suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangannnya, memelihara anaknya dan memanfaatkan hartanya kepada suaminya karena mencari keridhoan Allah SWT, maka dituliskan baginya tiap-tiap kalimat ucapannya, tiap-tiap langkahnya, tiap-tiap renugannya kepada suaminya sebagai pahala memerdekakan seorang hamba”. (Riwayat Ibnu Mas’ud)



Sumberi: DSH (Dakwah Sepanjang Hayat)



wallahu a'lam bishowab

Rabu, 27 Januari 2010

Menuju kebahagia hidup



Menuju Hidup Bahagia
Salam Hikmah...
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahhi wa barakaatuh
Salam Sejahtera...

Banyak yang bisa kita pelajari dari alam di sekitar kita
Allah telah menciptakan makhluknya yang banyak di seluruh jagad raya
Itu semua adalah untuk kita manusia
Agar kita lebih mengenal Penciptanya
Dan agar menjadi pelajaran dalam kehidupan kita
Ada makhluk Allah, yang kita bisa belajar dengannya
Dia adalah seekor anak kerang ...

Seekor anak kerang didasar laut mengeluh kepada ibunya...
"Sebutir pasir tajam masuk kedalam tubuhku yang lembek".
"Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu.
Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir.
Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit.
Balut pasir itu dengan getah perutmu.
Hanya itulah yang bisa kau perbuat"
Kata ibunya dengan sendu dan lembut sambil menitikkan airmata
Anak kerang pun menurut.

Kadang rasa sakit begitu hebatnya
Sehingga ia sempat meragukan nasehat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan
Tidak hanya hari demi hari, tapi bertahun-tahun.
Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.
Makin lama makin halus
Rasa sakitpun makin berkurang
makin lama mutiaranya semakin besar
Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali

Sekarang...............
Sebutir mutiara besar, utuh mengkilap,
Dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya membuahkan hasil yang menakjubkan.
Dirinya kini menjadi sangat berharga.

(Cerita ini dikutip dari buku Sentuhan Kalbu, karya Ir Permadi Alibasyah)

Sahabat Hikmah...
Untuk mencapai KESUKSESAN (dunia & akhirat)...
Tidak ada yang datang dengan serta merta
Tidak ada 'makan siang gratis'
KESUKSESAN harus melalui suatu PROSES...
Perjuangan adalah suatu proses
Kerja keras adalah suatu proses
Penderitaan adalah suatu proses
Ketidaknyamanan adalah suatu proses
Kegagalan bukan hasil akhir
Kegagalan adalah suatu proses

KESABARAN adalah SYARATnya
KEIKHLASAN adalah NYAWAnya
Dan RASA SYUKUR adalah OBATnya

Tidak ada KESUKSESAN tanpa KEGAGALAN
Dan tidak ada KEBAHAGIAAN tanpa PENDERITAAN

Tidak ada KESUKSESAN bila itu FANA
Dan tidak ada PENDERITAAN bila itu SEMENTARA

KESUKSESAN dan KEBAHAGIAAN yang sebenarnya ...
Adalah apabila dia ABADI

Dan KEGAGALAN serta PENDERITAAN yang sebenarnya...
Adalah apabila dia ABADI

Wallahu a'lam bishowab
Wassalam

Rabu, 06 Januari 2010

" Tanda Tanda Kiamat "

Alhamdulillah
Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu melarang menghiasi masjid dan
memperindahnya, karena yang demikian itu dapat mengganggu shalat seseorang.
Dan ketika beliau memerintahkan merehab Masjid Nabawi, beliau berkata,
“Lindungilah manusia dari hujan, dan janganlah engkau beri warna merah atau
kuning karena akan memfitnah (mengganggu) manusia” [Shahih Bukhari 1 : 539]
Kaligrafi ayat-ayat al-qur’an di dinding masjid termasuk menghiasi
masjd, dan mereka (orang-orang) yang menempelkan ayat-ayat yang
mulia ini hanya menginginkan menempelkannya dengan sia-sia dan
sekedar pemandangan ? Sesungguhnya Al-Qur’an tidak layak dijadikan
permainan sia-sia dan pemandangan yang menjadi hiasan saja.
Sesungguhnya Al-Qur’an lebih tinggi kedudukannya dan lebih agung
derajatnya dari sekedar dijadiakn hiasan dinding.
MEMPERINDAH MASJID DAN BERMEGAH-MEGAHAN DENGANNYA
MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang
dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang
kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam
masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi.
Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman
keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.
Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman
kepada Allah Ta’ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan
seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu
telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.

Diantara tanda-tanda lainnya yang menunjukkan dekatnya kiamat ialah
orang-orang memperindah, menghias, bermegah-megahan dalam membangun masjid
serta membangga-banggakannya. Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas Radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berasabda.
“Artinya : Tidak akan datang kiamat sehingga manusia bermegah-megahan dalam
membangun masjid” [Musnad Ahmad 3 : 134 dengan catatan pinggir Muntakhab
Kanzul Ummal. Al-Albani berkata “Shahih”. Lihat : Shahih Al-Jami’ush Shagir
6 : 174, hadits nomor 7298]
Dan dalam riwayat Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dari Anas Radhiyallahu ‘anhu
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Diantara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah orang-orang
bermegah-megahan dalam membangun masjid”. [Sunan Nasa’i 2 : 32 dengan syarah
As-Suyuti. Al-Albani mengesahkannya dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir 5 :
213, nomor 5771, Shahih Ibnu Khuzaimah 2 : 282, hadits nomor 1322-1323
dengan tahqiq Dr Muhammad Musthafa Al-A’zhami. Beliau berkata “Isnadnya
shahih”]
Al-Bukhari berkata : Anas berkata, “Orang-orang bermegah-megahan dalam
membangun masjid, kemudian mereka tidak memakmurkannya kecuali hanya
sedikit. Maka yang dimaksud dengan At-Tabaahii (bermegah-megahan) ialah
bersungguh-sungguh dalam memperindah dan menghiasinya”.
Ibnu Abbas berkata , “Sungguh kalian akan memperindah dan menghiasinya
sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani memperindah dan menghiasi tempat
ibadah mereka” [Shahih Bukhari, Kitab Ash-Shalah, Bab Bunyanil Masajid 1 :
539]
Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu melarang menghiasi masjid dan
memperindahnya, karena yang demikian itu dapat mengganggu shalat seseorang.
Dan ketika beliau memerintahkan merehab Masjid Nabawi, beliau berkata,
“Lindungilah manusia dari hujan, dan janganlah engkau beri warna merah atau
kuning karena akan memfitnah (mengganggu) manusia” [Shahih Bukhari 1 : 539]
Mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada Umar, karena orang-orang tidak mau
menerapkan wasiatnya, bahkan mereka tidak hanya memberi warna merah atau
kuning, tapi sudah lebih dari itu hingga mengukir dan melukis masjid seperti
melukis pakaian. Dan para Raja dan Khalifah sudah bermegah-megahan dalam
membangun masjid sehingga sangat mengagumkan. Masjid-masjid yang dibangun
dengan kemegahan semacam itu sebagaimana yang ada di Syam, Mesir, Maroko,
Andalus dan sebagainya. Dan sampai sekarang kaum muslimin senatiasa
berlomba-lomba dan bermegah-megahan dalam memperindah dan menghiasi masjid.
Tidak disangsikan lagi bahwa memperindah, menghiasi dan bermegah-megahan
dalam membangun masjid termasuk perbuatan berlebih-lebihan dan mubadzir.
Padahal, memakmurkan masjid itu adalah dengan melaksanakan ketaatan dan
berdzikir di dalamnya, dan cukuplah bagi manusia sekiranya mereka sudah
terlindung dari panas dan hujan di dalam masjid. Sungguh diancam dengan
kehancuran apabila masjid-masjid sudah diperindah dan mushaf-mushaf sudah
dihiasi sedemikian rupa. Al-Hakim At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Darda’
Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata.
“Artinya : Apalagi kamu sudah menghiasi (memperindah) masjid-masjidmu dan
mushaf-mushafmu, maka kehancuran akan menimpamu” [1]
Al-Munawi [2] berkata , “Maka memperindah masjid dan menghiasi mushaf itu
terlarang, sebab dapat menggoda hati dan menghilangkan kekhusyu’an,
perenungan, dan perasaan hadir di hadapan Allah Ta’ala. Menurut golongan
Syafi’iyah, menghiasi masjid atau Ka’bah dengan emas atau perak adalah haram
secara mutlak, dan dengan selain emas dan perak hukumnya makruh” [Faidhul
Qadir 1 : 367]
[Disalin dari kitab Asyratus Sa’ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat,
oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, Terbitan CV Pustaka Mantiq,
hal.111-112]

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dengan mendahulukan dan
mengakhirinya (membalik susunannya) dalam Kitab Az-Zuhdi halaman 275, hadits
nomor 797 dengan tahqiq Habibir-Rahman Al-Azhami. Dan Al-Bani menyebutkan
isnad Ibnu Mubarak dalam As-Silsilah dengan mangatakan, ‘Ini adalah isnad
yang perawi-perawinya adalah perawi-perawi kepercayaan, perawi-perawi
Muslim, tetapi saya tidak tahu apakah Bakar bin Suwadah (yang meriwayatkan
dari Abu Darda) ini mendengar dari Abu Darda’ atau tidak ?” Hadits ini
disebutkan oleh Al-Baghawi dalam Syarah As-Sunnah 2 ; 350 dan beliau
menisbatkannya kepada Abu Darda’.
As-Suyuthi menisbatkannya di dalam Al-Jami’ush Shagir halaman 27 kepada
Al-Hakim dan Abu Darda’ dan memberi siyarat dha’if. Demikian pula Al-Munawi
mendhaifkannya dalam Faidhul Qadir 1 ; 367, hadits nomor 658.
[2] Belaiu adalah Zainuddin Muhammad bin Abdur Ra’uf bin Tajul Arifin bin
Ali bin Zainul Abidin Al-Haddadi Al-Munawi. Beliau memiliki delapan buah
karangan, terutama dalam bidang hadits, biografi, dan sejarah. Beliau wafat
di Kairo pada tahun 1031H. Semoga Allah merahmati beliau. Lihat Al-A’lam 6 :204

smoga berguna & bermanfaat

wss,

Kamis, 10 Desember 2009

4 rahasia kunci sukses

4 KUNCI SUKSES USAHA

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"

Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.

" Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA

"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu.. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah." Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA

"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA

"Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga" , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ," tanya beliau.

"Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

"Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."

"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

"Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

"Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya bertanya lagi.

"Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."

RAHASIA KEEMPAT

Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".

Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

"Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

"Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

"Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. "

Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

"Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Senin, 23 November 2009

HARTA KITA YANG SEBENARNYA

HARTA KITA YANG SEBENARNYA

Salam Hikmah... Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh Salam Sejahtera... Sahabat Hikmah... Kita sering salah menyikapi HARTA KITA YANG SEBENARNYA milik kita, banyak orang menumpuk hartanya di bank, investasi saham, membeli tanah, rumah, mobil dan lains ebagainya. Apakah benar itu milik kita yang sebenarnya??? Untuk menjawabnya marilah kita belajar dengan kisah Ibu Ella yang sangat sederhana ini: Ibu Ela adalah wanita yang pekerjaannya mengumpullkan sampah plastic dari kemasan. Cuma untuk memperolehnya, dia harus memungutnya di sungai. wanita paruh baya, kurus, rambutnya diikat ke belakang, banyak warna putihnya itu berumur 54 tahun, inilah petikan wawancara tim Uang Kaget RCTI dengan Bu Ela ?Assalamu?alaikum?? ?Wa?alaikum salam. Ada apa ya Pak?? tanya Ibu Ela.. ?Saya dari tabloid An Nuur, mendapat cerita dari seseorang untuk menemui Ibu. Kami mau wawancara sebentar, boleh Bu??? saya menjelaskan, dan mengunakan ?Tabloid An Nuur? sebagai ?penyamaran?. ?Oh.. boleh, silahkan masuk.? Ibu Ela, masuk lewat pintu belakang. Saya menunggu di depan. Tak beberapa lama, lampu listrik di ruang tengahnya nyala, dan pintu depan pun dibuka. ?Silahkan masuk?? Saya masuk ke dalam ?ruang tamu? yang diisi oleh dua kursi kayu yang sudah reot. Tempat dudukannya busa yang sudah bolong di bagian pinggir. Rupanya Ibu Ela hanya menyalakan lampu listrik jika ada tamu saja. Kalau rumahnya ditinggalkan, listrik biasa dimatikan. Berhemat katanya. ?Sebentar ya Pak, saya ambil air minum dulu? kata Ibu Ela. Yang dimaksud Ibu Ela dengan ambil air minum adalah menyalakan tungku dengan kayu bakar dan diatasnya ada sebuah panci yang diisi air. Ibu Ela harus memasak air dulu untuk menyediakan air minum bagi tamunya. ?Iya Bu.. ngga usah repot-repot.? Kata saya ngga enak. Kami pun mulai ngobrol, atau ?wawancara?. Ibu Ela ini usianya 54 tahun, pekerjaan utamanya mengumpulkan plastic dan menjualnya seharga Rp 7.000 per kilo. Ketika saya Tanya aktivitasnya selain mencari plastic, ?Mengaji?? katanya ?Hari apa aja Bu??? Tanya saya ?Hari senin, selasa, rabu, kamis, sabtu?? jawabnya. Hari Jum?at dan Minggu adalah hari untuk menemani Ibunya yang dirawat di rumahnya. Oh.. jadi mengaji rupanya yang jadi aktivitas paling banyak. Ternyata dalam pengajian itu, biasanya ibu-ibu pengajian yang pasti mendapat minuman kemasan, secara sukarela dan otomatis akan mengumpulkan gelas kemasan air mineral dalam plastik dan menjadi oleh-oleh untuk Ibu Ela. Hmm, sambil menyelam minum air rupanya. Sambil mengaji dapat plastik. Saya tanya lagi, ?Paling jauh pengajiannya dimana Bu?? ?Di dekat terminal Bubulak, ada mesjid taklim tiap Sabtu. Saya selalu hadir; ustadznya bagus sih?? kata Ibu Ela. ?Kesana naik mobil dong..?? tanya saya. ?Saya jalan kaki? kata Ibu Ela ?Kok jalan kaki??? tanya saya penasaran. Penghasilan Ibu Ela sekitar Rp 7.000 sehari. Saya mau tahu alokasi uang itu untuk kehidupan sehari-harinya. Bingung juga bagaimana bisa hidup dengan uang Rp 7.000 sehari. ?Iya.. mas, saya jalan kaki dari sini. Ada jalan pintas, walaupun harus lewat sawah dan jalan kecil. Kalau saya jalan kaki, khan saya punya sisa uang Rp 2.000 yang harusnya buat ongkos, nah itu saya sisihkan untuk sedekah ke ustadz?? Ibu Ela menjelaskan. ?Maksudnya, uang Rp 2.000 itu Ibu kasih ke pak Ustadz?? Saya melongo. Khan Ibu ngga punya uang, gumam saya dalam hati. ?Iya, yang Rp 2.000 saya kasih ke Pak Ustadz? buat sedekah.? Kata Ibu Ela, datar. ?Kenapa Bu, kok dikasihin?? saya masih bengong. ?Soalnya, kalau saya sedekahkan, uang Rp 2.000 itu udah pasti milik saya di akherat, dicatet sama Allah?. Kalau uang sisa yang saya miliki bisa aja rezeki orang lain, mungkin rezeki tukang beras, tukang gula, tukang minyak tanah?.? Ibu Ela menjelaskan, kedengarannya jadi seperti pakar pengelolaan keuangan keluarga yang hebat. Dzig! Saya seperti ditonjok Cris John. Telak! Ada rambut yang serempak berdiri di tengkuk dan tangan saya. Saya Merinding! Ibu Ela tidak tahu kalau dia berhadapan dengan saya, seorang sarjana ekonomi yang seumur-umur belum pernah menemukan teori pengelolaan keuangan seperti itu. Jadi, Ibu Ela menyisihkan uangnya, Rp 2.000 dari Rp 7.000 sehari untuk disedekahkan kepada sebuah majlis karena berpikiran bahwa itulah yang akan menjadi haknya di akherat kelak? ?Wawancara? yang sebenarnya jadi-jadian itu pun segera berakhir. Saya pamit dan menyampaikan bahwa kalau sudah dimuat, saya akan menemui Ibu Ela kembali, mungkin minggu depan. Saya sebenarnya on mission, mencari orang-orang seperti Ibu Ela yang cerita hidupnya bisa membuat ?merinding?..Saya sudah menemukan kekuatan dibalik kesederhanaan. Keteguhan yang menghasilkan kesabaran. Ibu Ela terpilih untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa dan tak terduga. Minggu depannya, saya datang kembali ke Ibu Ela, kali ini bersama dengan tim kru televisi dan seorang presenter kondang yang mengenakan tuxedo, topi tinggi, wajahnya dihiasai janggut palsu, mengenakan kaca mata hitam dan selalu membawa tongkat. Namanya Mr. EM (Easy Money) Kru yang bersama saya adalah kru Uang Kaget, program di RCTI yang telah memilih Ibu Ela sebagai ?bintang? di salah satu episode yang menurut saya salah satu yang terbaik. Saya mengetahuinya, karena dibalik kacamata hitamnya, Mr. EM seringkali tidak kuasa menahan air mata yang membuat matanya berkaca-kaca. Tidak terlihat di televisi, tapi saya merasakannya. Ibu Ela mendapatkan ganti dari Rp 2.000 yang disedekahkannya dengan Rp 10 juta dari uang kaget. Entah berapa yang Allah akan ganti di akherat kelak. Ibu Ela membeli beras, kulkas, makanan, dll untuk melengkapi rumahnya. Entah apa yang dibelikan Allah untuk rumah indahnya di akherat kelak... Sahabat Hikmah... Hidup ini fana...sementara... Kita diberi waktu di dunia ini untuk menyiapkan KEHHIDUPAN YANG SEBENARNYA di akhirat. Barang siapa yang mengumpulkan hartanya hanya untuk KEDUNIAAN maka itu semua PASTI akan DITINGGALKAN... Tetapi barang siap mengumpulkan hartanya untuk NEGERI AKHIRAT, maka kita PASTI akan MENDATANGINYA.... Sudahkah kita menyiapkan HARTA KITA YANG SEBENARNYA di akherat? "Dan carilah dari APA SAJA yang telah Allah BERIKAN KEPADAMU untuk mencapai KEBAHAGIAAN di NEGERI AKHIRAT, dan JANGANLAH kamu MELUPAKAN NASIBMU di DUNIA. Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS 28:77) Sahabat Hikmah....bahkan apa yang kita infakkan akan dilipatgandakan oleh Allah ta'ala.... " Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. 2:261) Bayangkan dibalas dengan 700 kali lipat !! Rumus matematika mengatakan 100 ? 10 = 90, tetapi rumus sedekah yang dibuat oleh Allah ta'ala adalah: 100-90 = 7090 dengan perhitungan: 100 kita dapat rizki dari Allah, 10 disedekahkan/diinfakkan maka 10 dilipat gandakan 700 x menjadi = 7000 Sehingga 100-10 = 90 + (10x700)= 7090 Ada yang bertanya, jadi kalau saya sedekahkan Rp10.000, maka saya akan mendapatkan kembali Rp.7000.000 ??? Semudah itu??? Ya ! Silahkan buktikan wahai sahabatku. Yang perlu diingat adalah : IKHLAS.. IKHLAS.. dan IKHLAS.. Cuma kadang kita menhgetahui RIZKI hanya diukur dengan uang...? Tidak wahai sahabtku.... Kadang matematika Tuhan ini tidak kasat mata. Tidak melulu uang diganti dengan uang. Tetapi Allah Yang Maha Suci dengan Kesempurnaan-Nya juga Maha Mengetahui mana yang terbaik dan apa yang sedang dibutuhkan oleh hamba-Nya saat itu. Bisa jadi Diganti dengan keselamatan dijalan, bertahun-tahun gak pernah sakit, mudah cari kerja, kemudahan berusaha, kebahagiaan keluarga, anak yang berbakti, ditemukan jodohnya dan lain sebagainya.

Amien -amien ya robbal allamin

Kamis, 15 Oktober 2009

10 Hal yang di benci Allah


10 HAL YANG DI BENCI ALLAH
Kebanyakan orang melakukan sesuatu tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat dibenci Allah. Kosongnya ilmu dari diri mereka menyeretnya hanyut dalam perkara-perkara yang seharusnya senantiasa dihindari, dijauhi dan bahkan harus dibenci karena Allah juga sangat membencinya.
Ada sepuluh hal yang Allah sangat benci yang tidak seharusnya kita terjerat di dalam perangkapnya :
1. Kikirnya orang-orang kaya
2. Takabburnya orang-orang miskin
3. Rakusnya para ulama
4. Minimnya rasa malu para wanita
5. Suka dunia orang-orang yang sudah tua renta
6. Malasnya para pemuda
7. Kejinya para penguasa
8. Pengecutnya para tentara perang
9. Ujubnya para zahid
10. Riya'nya para ahli ibadah
Orang-orang kaya itu dihadirkan untuk membei bantuan dan meringankan orang lain, meringankan beban orang-orang tak berdaya sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Kekayaan yang mereka miliki jangan sampai terkonsentrasi pada dirinya dan tidak bisa dinikmati oleh orang lain. Bahkan menurut Rasulullah, cukuplah sebuah dosa bagi seseorang yang tidur kekenyangan sementara tetangganya mengerang kelaparan. Kepedulian sosial adalah bagian sangat penting dalam ajaran Islam yang harus senantiasa dikibarkan panji-panjinya. Orang yang tidak pernah terlibat merasakan denyut nadi perasaan orang lain sesungguhnya dia bukan bagian dari mereka. Barang siapa yang tidak pernah peduli pada masalah-masalah kaum muslimin maka sesungguhnya dia bukan bagian bagian dari mereka.
منن أصبح لا يهتم بالمسلمين فليس منهم
Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka (HR. Hakim).
Kikirnya orang-orang kaya akan menyumbat kesejahteraan sosial yang menjadi pilar besar ajaran Islam.
وأى داء أدوى من البخل
Lalu penyakit apa lagi yang lebih berbahaya daripada sifat kikir (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Adapun takabburnya orang-orang miskin adalah penyakit yang sulit dimengerti. Apa yang mendorong dirinya menjadi takabbur. Padahal harta tidak punya, kekayaan tidak melimpah. Rumah morat marit, kendaraan sudah berumur. Lalu apa yang membuat mereka sombong? Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Sebab Allah sangat tidak menyukai perilaku sombong itu karena dia termasuk sifat yang melekat pada Iblis, yang karenanya dia dilaknat Allah dan diusir dari surga serta akan dikekalkan dalam neraka. Simaklah firman Allah berikut ini :
واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذي القربى واليتامى والمساكين والجار ذي القربى والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت أيمانكم إن الله لا يحب من كان مختالا فخورا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (An-Nisaa' : 36).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Lukman : 18).
Kesombongan hanya akan menyesakkan dada pelakunya dan memuakkan orang yang dihadapinya. Kesombongan hanya akan merenggangkan keakraban yang selama ini sudah terbina. Kesombongan hanya akan membuat jiwa tidak terkontrol sehingga meremehkan setiap orang yang dihadapinya. Sungguh lebih gila jika kesombongan itu dilakukan oleh orang-orang miskin papa yang tidak memiliki apa-apa. Beda antara harga diri dengan kesombongan. Harga diri adalah mempertahakan kehormatan diri jika dihina sedangkan sombong adalah meremehkan sesama.
Sedangkan para ulama dihadirkan untuk menghadirkan contoh sifat qana'ah dan tidak rakus pada dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. Ulama tidak dilahirkan untuk rakus pada dunia. Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagimana mewariskan ilmu pada generasinya.
Manusia-manusia yang bukan ulama saja tidak boleh tamak pada dunia apalagi ulama yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Rakus pada dunia mematikan perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat ini. Para pecinta dunia akan terkena penyakit ganas yang disebut dengan"wahn" cinta cinta dunia over-dosis dan takut mati over-dosis.
Para ulama pecinta dunia hampir bisa dipastikan mereka akan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya dan akan mendapat gelar "ulama dunia" atau sering pula disebut dengan ulama suu', ulama buruk.
ويل لأمتى من علماء السوء يتخذون هذا العلم تجارة يبيعونها من أمراء زمانهم ربحا لأنفسهم لا أربح الله تجارتهم
Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan (HR. Hakim).
Wanita, fitrahnya dihadirkan dengan rasa malu yang luar biasa. Dari cara mereka bicara, cara mereka memandang, cara mereka berjalan ada sentuhan-sentuhan kelembutan yang luar biasa yang menggambarkan bahwa mereka adalah seorang wanita. Wanita dicipta untuk melahirkan kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang senantiasa berhiaskan rasa malu. Maka jika seorang wanit sedikit rasa malunya, dunia akan menjadi tidak seimbang lagi. Karena sisi positif wanita telah kehilangan ikatannya. Wanita masa kini tidak lagi merasa memamerkan auratnya di depan laki-laki asing.
Maka jangan heran jika Allah murka karena maksiat mereka. Padahal kita bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh dua anak gadis Nabi Syu'aib tatkala mereka mau mengambil air di sebuah sumur lalu keduanya bertemu Musa, sosok wanita ideal yang saat ini tidak pernah lagi jadi perbincangan. Allah berfirman : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang dzalim itu". (Al-Qashahs : 25). Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan mahkotanya. Dan secara otomatis hilang pula harga dirinya.
Orang tua renta sudah seharusnya mempersiapkan segala hal untuk kematiannya. Kerentaannya hendaknya memberikan peringatan keras bahwa dia telah dekat untuk menuju ambang kematian. Dia telah jauh berjalan menemupuh liku-liku dunia dan semua uji cobanya. Rambut yang menguban, gigi yang bertanggalan, tulang-belulang yang mulai keroposan adalah sebagai pengingat bahwa kematian akan segera menjelang, menjemputnya bersama ketuaan yang sudah disandang.
Orang tua yang masih senang dunia, mabuk di dalamnya, berebut kenikmatannya yang hanya sementara tentu saja sangat Allah benci. Apakah mereka tidak sadar bahwa dunia akan segera ditinggalkannya, lalu untuk apa dia masih berburu dunia dengan penuh tamak dan cinta yang melampui batas.
Adapun masa muda adalah masa paling produktif dalam kehidupan manusia. Masa muda adalah masa gelora kehidupan mereka. Masa muda adalah masa penentuan masa depan yang sesungghnya. Maka malasnya pemuda adalah alamat awal dari suram dan buramnya masa depan mereka. Gelap dan gulitanya hari-hari ke depan mereka. Manusia yang tidak memiliki awal yang cemerlang biasanya sulit menuai cahaya di ujung kehidupan. Pemuda tiang sebuah bangsa.
Maju dan tidaknya sebuah bangsa berada pada produktivitas mereka, sedangkan bangkrut dan hancurnya sebuah negara ada pada kemalasan mereka. Islam di awal-awal bangkit karena dukungan para pemuda enerjik yang anti kemalasan. Siang mereka adalah kerja keras dan malam mereka adalah ibadah malam.
Rasulullah menghimpun orang-orang mulia dalam tujuh golongan diantaranya adalah pemuda yang enerjik. Rasulullah bersabda :
سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله إمام عادل وشاب نشأ في عبادة الله ورجل قلبه معلق بالمسجد إذا خرج منه حتى يعود إليه ورجلان تحابا في الله فاجتمعا على ذلك وافترقا عليه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عيناه ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال إني أخاف الله رب العالمين ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
Tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Peminpin yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut ke mesjid tatkala dia keluar darinya hingga dia balik kembali, dua lelaki yang saling mencinta karena Allah. Dia berkumpul karenanya dan berpisah karenanya pula. Lelaki yang mengingat Allah sendirian kemudian kedua matanya mengalirkan air mata, lelaki yang dipanggil oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik lalu dia berkata : Sesunggguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam, seseorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya (HR. Malik, Tirmidzi, Bukhari Muslim).
Peminpin sebagaimana diisyaratkan hadits di atas juga seharusnya berbuat adil bukan berlaku kejam agar mereka mendapat naungan Allah di hari kiamat. Keadilan mereka sangat ditunggu dan dirindu oleh rakyat. Karena harapan keadilan memang bertumpu pada para penguasa itu. Keadilan adalam dambaan setiap orang, cita setiap insan. Tatkala seorang penguasa yang seharus adil berubah menjadi keji maka kemurkaan Allah yang demikianpedih telah menunggu mereka. Karena Allah sangat tidak suka pada mereka yang berbuat zhalim. Allah berfirman : Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim (Ali Imran : 151).
Para prajurit yang berlaga di medan perang adalah manusia-manusia pilihan untuk melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Maka harus tidak ada dalam jiwa mereka rasa pengecut dan gentar saat menghadapi musuh sebesar apapun jumlah musuh yang ada di depan mereka. Selengkap apapun peralatan musuh yang mereka miliki. Jiwa prajurit adalah jiwa ksatria yang pantang menyerah pada musuh.
Jiwa prajurit tidak pernah menyimpan sikap pengecut dalam kamus hidup mereka. Sikap pengecut hanya akan menjadi virus yang menularkan kegentaran pada prajurit lain dan akan merusak semangat juang mereka. Oleh sebab itulah sungguhh sangat hina manusia-manusia yang melarikan diri pada saat perang sedang berkecamuk. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur) (Al-Anfaal : 15).
Ujub adalah penyakit hati yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali pada zahid yang banyak menghindari dunia dan lebih dekat pada akhirat. Namun kezahidan mereka akan menuai murka Allah jika dalam kezahidan itu bergemuruh ujub yang membuncah dalam ucapan dan perilaku mereka.
Rasulullah bersabda :
ثلاث مهلكات : شح مطاع ، وهوى متبع ، وإعجاب المرء بنفسه
Tiga perkara yang menghancurkan : kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath-Thabrani).
Yang tak kalah sengitnya akan mendapatkan murka Allah adalah mereka yang menyatakan diri sebagai ahli ibadah namun riya' menyelimuti seluruh ritual ibadahnya, mengiringi setiap langkah ibadahnya. Pujian selalu dia harapkan dari mulut manusia, pujaan selalu mereka dambakan dari lisan mereka. Sungguh celakalah mereka karena sesungguhnya riya' itulah syirik kecil yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah agar kita meninggalkannya.
Maka, jika kita menjadi orang kaya dermawanlah pada sesama. Jika kita ditakdirkan menjadi seorang miskin lebih rendah hatilah pada manusia. Jka kita menjadi ulama janganlah rakus pada dunia. Jika Anda seorang wanita maka ingat bahwa mahkota Anda ada pada rasa malu Anda. Jika kita telah tua renta maka segeralah rakus pada akhirat. Jika jika masih muda maka semangatlah bekerja untuk mengisi amanah khilafah di dunia yang Allah bebankan kepada Allah.
Dan jika Anda penguasa berbuat adillah pada orang yang kita pimpin. Jika Anda ada di medan tempur bersikaplah berani. Kalaupun Anda adalah seorang zahid tapi tak layak bagi Anda untuk berkata dan berbuat ujub dan jangan pula ibadah Anda terkotori oleh riya' yang sering menjangkit jiwa tanpa diduga.
Semoga kita selamat dari sepuluh perkara di atas agar murka Allah tidak menimpa kita dan bangsa kita.

Senin, 28 September 2009

Renungan hidup

Dalam Hidup ini,Bahagia Tidaknya Kita,Kita Sendiri Yang akan Menentukan.Hanya karena KEBODOHAN,Kita dibayangi oleh Rasa KEKHAWATIRAN dan Rasa TAKUTyang Sebenarnya Tidak Perlu Ada.BerHATI LURUS adalah MENJAGA HATI dan PIKIRAN agarTidak Mudah Goyah oleh GODAAN.Bagi yang BerKEPRIBADIAN LEMAH dan BERJIWA RAPUH akanMudah Tergoda pada Kesenangan DUNIAWI.MATA Kita hanya MELIHAT Benda-benda yang Indah,TELINGA Kita hanya akan MENDENGAR Suara yang Merdu danLIDAH Hanya mau MENCICIPI Makanan yang Lezat.TUBUH menjadi MANJA danPIKIRAN Mengembara ke Mana-mana TANPA DAPAT DIKENDALIKAN.ORANG BIJAK mengatakan bahwa"PERANG yang Tidak Ada Habisnya adalah Perang MELAWAN DIRI SENDIRI.MUSUH yang Paling Sulit diTaklukkan adalah DIRI SENDIRI."Hati yang Bercabang Ibarat Kuda yang Lepas dari Kendali.Karena itu Kita Harus Menjaga Keseimbangan Hati dan Pikiran Kita.Hindari Pikiran yang Menyesatkan,karena Nantinya akan Menimbulkan MALAPETAKA bagi Diri Sendiri.Bila kita ingin Menuai Benih Kebahagiaan, Taburlah Benih Kebaikan.Kita mulai dengan MENANAM Bibit-bibit Kebaikan,Mencabut Rumput-rumput KETAMAKAN,KEBENCIAN, IRI HATI, Mengairinya dengan KETABAHAN dan KEMURAHAN HATI,serta Menyuburkannya dengan Memberi Pupuk Perilaku yang BERBUDI.Dengan begitu,Sudah Sepantasnya kita Menikmati Hasil Panen yang Memuaskan.Apabila Di Dalam Diri Seseorang Masih ada Rasa MALU dan TAKUT untukBerbuat Suatu Kebaikan,maka Jaminan bagi Orang Tersebut adalahTIDAK AKAN BERTEMUNYA ia dengan KEMAJUAN Selangkah Pun.